ARUSBAWAH.CO - Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Republik Indonesia, Natalius Pigai, menanggapi pertanyaan terkait kasus penyerangan dan pembunuhan yang terjadi di posko masyarakat "Stop Hauling Batu Bara" di Muara Kate, Kabupaten Paser, Kaltim.
Dalam insiden itu, diketahui ada warga masyarakat adat dilaporkan meninggak, soal konflik terkait lahan tambang.
Saat diwawancarai oleh redaksi Arusbawah.co, pada, Senin (16/12/2024), Natalius Pigai mengaku belum mengetahui secara detail kasus tersebut.
"Saya belum tahu juga kasusnya seperti apa. Berarti media yang kurang angkat kasusnya. Saya masih belum tahu soal itu," ujarnya saat hadir dalam acara JMSI Award 2024, Samarinda.
Ketika ditanya apakah sudah ada laporan terkait kasus tersebut di Komnas HAM atau Kementerian HAM, Natalius menegaskan bahwa kementeriannya tidak memiliki kewenangan dalam penyelidikan langsung.
"Kementerian saya ini bukan untuk penyelidikan, pemantauan, atau penuntutan. Itu kewenangan Komnas HAM, kepolisian, atau kejaksaan. Kami di kementerian lebih fokus pada regulasi dan pembangunan hak asasi manusia dalam konteks yang lebih luas," jelasnya.
Ia menambahkan, peran kementeriannya adalah merumuskan kebijakan dan regulasi, seperti pendidikan, kesehatan, serta isu-isu dasar lainnya.
Tag