ARUSBAWAH.CO - Hujan deras yang mengguyur Kota Samarinda selama dua hari berturut-turut, 11 hingga 12 Mei 2025, memicu longsor di sejumlah titik.
Salah satu lokasi yang terdampak adalah proyek strategis Terowongan Selili di Jalan Sultan Alimuddin.
Padahal, proyek itu sudah dalam tahap akhir pengerjaan dan disebut telah mencapai progres 98 persen.
Lereng di sisi kanan pintu masuk terowongan dilaporkan mengalami pergerakan tanah hingga menyebabkan longsor.
Ironisnya, kejadian itu terjadi sebelum proyek senilai Rp395 miliar itu diresmikan.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun menepis kekhawatiran publik mengenai kualitas konstruksi proyek yang dinilai tidak kokoh alias tidak sesuai dengan standar pengerjaan.
Ia memastikan bahwa struktur terowongan masih dalam kondisi aman dan terkendali.
"Jadi gini, terowongan itu secara struktur aman. Kalau yang di luar itu memang baru penahan sementara. Baru tahun ini kalau enggak salah sudah dalam proses lelang," ujar Andi Harun kepada wartawan, Selasa (13/5/2025).
Menurutnya, fokus pekerjaan konstruksi sebelumnya memang diarahkan pada badan utama terowongan.
Tag