"Sudah pernah tidak mereka memberikan CSR kepada masyarakat sekitar? Selama ini yang menikmati keuntungan besar itu siapa? Sementara masyarakat di sekitar sungai terabaikan," katanya.
Lebih lanjut, DPRD Kaltim menegaskan tidak akan mencabut rekomendasi penutupan sebelum ada jaminan perbaikan fender.
"Silakan mau demo atau apa, tapi yang utama keselamatan manusia. Kami tidak akan mengubah sikap, fender harus segera dibangun!" tegas Sabaruddin.
Menanggapi desakan DPRD, Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud tampaknya sepakat dengan usulan penutupan sementara Sungai Mahakam bagi kapal besar.
"Jembatan Mahakam ini urat nadi masyarakat. Pemerintah tugasnya melindungi masyarakat. Kita tidak mau kejadian seperti Jembatan Kukar terulang," kata Rudy.
Ia memastikan akan segera melakukan hearing dengan berbagai pihak, termasuk Dinas PUPR, untuk membahas langkah konkret perbaikan fender.
"Kalau tidak ada halangan, PUPR akan segera dipanggil untuk hearing dengan DPRD. Kita harus segera mengambil keputusan," tegasnya.
Rudy juga menyebut usia Jembatan Mahakam sudah sangat tua, sehingga harus lebih diperhatikan keamanannya.
"Jembatan Tenggarong saja runtuh tanpa ditabrak, apalagi ini yang sudah kena tabrak," pungkasnya.
