“Evaluasi ini bukan untuk mencari-cari kesalahan, tetapi untuk menyempurnakan langkah yang telah diambil. Ini penting untuk memastikan anggaran yang digunakan semakin optimal,” jelasnya.
Selain itu, Sani juga menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam menghadapi banjir. Kesadaran kolektif harus dibangun, mulai dari tingkat RT hingga kota, untuk ikut berpartisipasi dalam program-program mitigasi, seperti kampung siaga banjir dan sekolah adaptif banjir.
“Ini bukan hanya soal infrastruktur, tapi soal kesadaran bersama untuk menghadapi banjir,” tegasnya.
Sani juga menyebutkan pengawasan terhadap aktivitas tambang ilegal yang memperburuk kondisi lingkungan harus diperhatikan.
Dia mendorong agar budaya gotong royong untuk membersihkan drainase bisa dihidupkan kembali, dan pentingnya memasukkan penanganan banjir ke dalam Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat (Probebaya) dengan anggaran yang jelas dan terukur.
Penanganan banjir, menurut Sani, bukan hanya menjadi tugas Pemkot Samarinda, tetapi menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat.
“Masalah banjir ini bukan hanya tanggung jawab Pemkot, tapi kita semua harus ikut bertanggung jawab,” tutupnya. (adv)
Tag