Dengan kondisi air tidak layak, Kursani menuturkan, kondisi air danau yang mereka gunakan jauh dari kata layak.
Salah satu ibu rumah tangga yang sering membersihkan danau tersebut, Sania menyatakan sebenarnya air yang selama ini digunakan tidak layak dan bergetah.
“Kami memohon kepada para pemimpin agar memberikan saluran pipa air bersih kepada kami,” mohon Sania.
Warga mengandalkan air tandon untuk menampung air hujan. Dalam situasi darurat, air galon menjadi solusi sementara.
Namun, air tandon hanya mampu bertahan sekitar lima hari untuk keperluan rumah tangga.
“Apalagi membeli air tandon harus mengeluarkan dana mulai dari Rp 100ribu hingga Rp 120ribu,” ujar Sania.
Untuk mengatasi krisis air bersih ini, warga berinisiatif membuat pipa mandiri sepanjang 80 meter, dengan biaya swadaya yang dapat mencapai dari Rp 400ribu hingga sekitar Rp 1juta.
Meskipun demikian, air yang mereka peroleh tetap tidak bersih.
Tag