Menurut Subandi, kehadiran kolam retensi dengan kapasitas besar akan menjadi solusi efektif dalam menekan banjir yang kerap melanda.
Apalagi, dirinya juga menyinggung persoalan air kiriman yang sempat menimbulkan gesekan antara warga Loa Janan Ilir di Samarinda dan Loa Janan di Kukar.
“Warga Kukar sempat menuding air dari Samarinda yang menyebabkan banjir, padahal sumbernya juga dari wilayah mereka. Makanya, kolam retensi ini bisa jadi solusi paling realistis,” tegasnya.
Meskipun belum dianggarkan dalam APBD 2026, Subandi memastikan bahwa usulan tersebut sudah dibahas dalam rapat resmi dan mendapat atensi.
Ia juga berencana meninjau langsung titik-titik rawan banjir bersama Wali Kota Samarinda dan tim teknis dari PUPR dalam waktu dekat. (adv)
Tag