ARUSBAWAH.CO – Aliansi Masyarakat Pelabuhan Maritim (AMPM) Samarinda menegaskan penolakan mereka terhadap tuntutan Barisan Oposisi Rakyat Nasional Elaborasi Organisasi (Borneo) Kaltim yang mendesak penutupan alur Sungai Mahakam.
AMPM yang terdiri dari Komura, TKBM, PBM, serta buruh pelabuhan, bahkan menghadang Aliansi Borneo agar tidak melakukan aksi di depan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Samarinda.
Di depan KSOP, spanduk bertuliskan “Jangan Balik Piring Nasi Kami” terpampang.
Para buruh dan pekerja pelabuhan menyuarakan keresahan mereka terhadap ancaman penutupan jalur sungai.
Ketua AMPM Samarinda, Daeng Mukhtar, menegaskan bahwa penutupan alur sungai bukanlah solusi.
“Kan sudah ada instansi terkait yang ngurus. Ada Pelindo, KSOP yang urus jembatan. Kalau mau ditutup, ya tutup saja jalur kendaraan di atas jembatan, bukan sungainya,” katanya.
Ia menilai tuntutan Aliansi Borneo tidak mewakili mayoritas masyarakat pelabuhan.
“Lima orang yang minta tutup, tapi lima ribu orang di sini yang nggak setuju! Ini tempat kami cari makan! Anak istri, cucu kami semua bergantung sama sungai ini,” tegasnya.
Mukhtar menegaskan bahwa Sungai Mahakam adalah sumber kehidupan bagi ribuan pekerja.
“Kami sudah 50 tahun kerja lewat sungai ini. Sekarang mau ditutup? Kita semua tolak! Dari Komura, TKBM, agen pelayaran, PBM, buruh pelabuhan, nggak ada yang setuju!” ujarnya.
Tag