Sementara itu, Rahman, Community Coordinator Samarinda Book Party, mengaku awalnya sempat ditanya soal kemungkinan komunitas ini bertahan.
“Dalam satu chat, ada yang nanya, apa mungkin komunitas literasi bisa bertahan? Saya jawab: selama masih ada orang yang cinta buku di Samarinda, komunitas ini tidak akan mati,” tegasnya.
Rahman mengakui usia satu tahun memang belum apa-apa, tapi justru itu menjadi bukti bahwa semangat literasi masih punya tempat di hati masyarakat Samarinda.
"Tantangan ke depan lebih berat. Tapi kami optimis, dengan dukungan semua pihak, Book Party bisa terus jadi wadah, bukan hanya untuk membaca, tapi untuk membangun budaya berpikir, berdialog, dan bertukar gagasan," tutupnya.
(wan)

Ads Arusbawah.co
Tag