Sementara mengenai tingkat kepercayaan, responden cenderung lebih percaya kepada Presiden dibanding yang lain. Namun, terdapat perbedaan cukup mencolok antara pengguna media sosial X (Twitter) dibanding TikTok mengenai tingkat kepercayaan ini.
Tingkat kepercayaan pengguna X terhadap pemerintahan cenderung rendah (35%), dengan yang paling rendah adalah tingkat kepercayaan kepada wakil presiden (27%).
“Lagi-lagi terdapat perbedaan antara pengguna X dan TikTok dalam hal kepuasan berdasarkan sektor selama 100 hari masa pemerintahan Prabowo-Gibran. Pengguna TikTok mayoritas menyatakan tingkat kepuasan tinggi (di atas 70%) pada hampir semua sektor. Sedang pengguna X yang merasa puas hanya pada kisaran 30-an persen, selebihnya tidak puas,” ujar Nazmi.
Nazmi menambahkan, riset ini menguatkan hipotesa bahwa penilaian semacam ini sangat bergantung dengan sumber informasi yang diterima oleh publik.
“Opini yang muncul sangat dipengaruhi oleh sumber informasi yang mereka dapatkan, juga lingkungan di mana mereka berinteraksi. Pasalnya, alogaritma media sosial yang mempersonalisasi pengalaman online pengguna, akhirnya hanya menyajikan informasi yang memperkuat keyakinan mereka (information bubble),“ tutup Nazmi.
Pengumpulan pendapat ini dilakukan melalui survei online terhadap 1.000 orang responden pada 24-31 Januari 2025, tak lama setelah 100 hari pemerintahan baru berlangsung. Responden tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan pulau lainnya. (pra)
