Pustakawan Ahli Madya Marthen Rumana, mewakili Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kaltim, mengapresiasi event tersebut.
Ia menyebut Samarinda Book Party sebagai cahaya di tengah tantangan zaman.
"Mulai dari diskusi buku, lapak baca, hingga festival, mereka membuktikan bahwa literasi itu bukan cuma urusan sekolah atau pemerintah. Literasi itu milik semua orang," kata Marthen dalam sambutannya.
Lebih jauh, ia menekankan pentingnya menciptakan ekosistem literasi yang hidup di ruang-ruang publik, tidak hanya mengandalkan gedung perpustakaan atau acara formal.
"Perlu kerja kolaboratif antara pemerintah, komunitas, dan masyarakat. Karena banyak ruang-ruang yang tidak bisa dijangkau lembaga formal," tegasnya.
Ketua Panitia Distrik Literasi, Irsa Nuruzzahra Latifah, juga berharap komunitas ini terus hidup dan berkembang.
"Terima kasih sudah mengisi komunitas ini dengan warna dan cerita. Kita buktikan membaca itu menyenangkan, bukan beban," ungkapnya.
Tag