ARUSBAWAH.CO - Sejak dibukanya penjaringan untuk calon Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kalimantan Timur (Kaltim) masa bakti 2025–2029 pada 28 April 2025 lalu, hingga kini sudah ada tiga nama yang mengambil formulir pendaftaran untuk menjadi ketua dari organisasi yang menaungi para pengusaha media tersebut.
Proses pemilihan ketua, nantinya akan dilakukan dalam agenda Musyawarah Daerah (Musda) ke-II SMSI Kaltim yang disiapkan dihelat pada 11 Mei 2025 di Ruang Ruhui Rahayu, Kantor Gubernur Kaltim.
Adapun tiga nama yang sudah mengambil formulir tersebut, seluruhnya berasal dari Samarinda.
Yakni, atas nama Wiwid Mahendra, Jerin dan Yakub Anani.
Tiga sosok itu pun diberikan waktu hingga 3 Mei 2025 untuk bisa melengkapi fomulir pendaftaran dan mengumpulkannya ke panitia Musda II SMSI Kaltim.
"Dari tiga bakal calon kami berikan apresiasi karena sudah memperlihatkan keseriusan dalam proses menuju pemilihan calon ketua SMSI Kaltim," ujar Ketua Tim Penjaringan, Prio Fuji Mustopan, Selasa (30/4/2025).
Ia pun mengamini hingga kini masih belum ada sosok lain di luar Samarinda yang muncul dalam proses penjaringan calon Ketua SMSI Kaltim 2025-2029 tersebut.
"Sementara masih Samarinda (semua). Dari kabupaten/ kota lain belum ada," pungkasnya.
Sebagai informasi, melansir dari situs resminya, SMSI pertama kali diproklamirkan pada 7 Maret 2017.
Organisasi ini lahir dari inisiatif sejumlah pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dari berbagai provinsi, diprakarsai oleh Ketua PWI Banten saat itu, Firdaus.
Hingga kini, sekitar 1.700 pengusaha media siber telah bergabung dalam SMSI, sebagian besar merupakan perusahaan rintisan yang tengah mengembangkan bisnis pers daring.
Setelah tiga tahun berdiri, pada 29 Mei 2020, SMSI resmi ditetapkan sebagai konstituen Dewan Pers.
Penetapan ini tertuang dalam Surat Keputusan Dewan Pers Nomor 22/SK-DP/V/2020 yang ditandatangani oleh Ketua Dewan Pers saat itu, Mohammad Nuh.
SMSI pun bergabung dengan sembilan organisasi pers lainnya yang telah lebih dahulu menjadi konstituen Dewan Pers, seperti Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), dan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI). (pra)
