ARUSBAWAH.CO - Jembatan Mahakam I Samarinda, Kalimantan Timur kembali mengalami insiden tabrakan dengan kapal tongkang bermuatan batu bara yang terjadi di Sungai Mahakam, pada Sabtu (26/4/2025) malam.
Sebuah tongkang bermuatan batu bara, BG AZAMARA 3035, yang ditarik oleh kapal TB Liberty 7, dilaporkan hanyut dan menyenggol tiang utama atau fender Jembatan Mahakam I.
Saat dikonfirmasi, Kasat Polairud Polresta Samarinda, AKP Rachmat Aribowo, membenarkan kejadian tersebut.
Pihaknya langsung menurunkan Subnit Lidik Unit Gakkum ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan.
"Kami respon cepat begitu ada laporan dan video viral. Kami langsung ke TKP, minta keterangan dari kru kapal TB Liberty 7, dokumentasi kondisi tiang jembatan, dan amankan para saksi untuk diperiksa lebih lanjut," kata Rachmat, Minggu (27/4/2025).
Kemudian, berdasarkan keterangan nahkoda TB Liberty 7, Karyadi, insiden bermula saat kapal sedang dalam proses tambat di area SOGO sekitar pukul 22.30 WITA.
Karena tali terlalu panjang, kru kapal berusaha mengulur tali.
Namun, arus sungai tiba-tiba kencang.
Pukul 23.00 WITA, tali towing bagian hook mendadak putus.
"Arus sungai tiba-tiba kuat. Kami tahan, tapi akhirnya tali putus. Tongkang lepas dan hanyut. Saya langsung hubungi agen minta bantuan," ujar Karyadi.
Tongkang yang hanyut itu sempat menyenggol pilar nomor 2 Jembatan Mahakam Lama dari arah Samarinda Seberang.
Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, meski kerugian materiil masih dalam tahap pendataan.
Saksi lain, Deni Josep Tamaka, Mualim I TB Liberty 7, menjelaskan kronologi tersebut.
Ia mengaku sedang berada di dalam kapal saat tali putus.
"Saya dengar suara tali putus keras banget. Saya keluar, bantu ke ruang jangkar buat lego jangkar, tapi tetap enggak bisa nahan arus," ujarnya.
Menurut keterangan KKM TB Liberty 7, Sumarlin, mesin kapal memang sempat bermasalah.
"Sebelum kejadian, sudah ada indikasi mesin kanan trouble. Tapi tetap lanjut karena nunggu buka olongan jembatan Mahulu," katanya.
Lebih lanjut, Pandu kapal dari PT Samudra Karunia Abadi, Abdul Hamid, juga membenarkan bahwa kendali sempat diambil alih nahkoda saat manuver tambat di SOGO.
Ia bertugas mengoordinasikan kru via HT ketika situasi mulai kacau.
Setelah kejadian, bantuan datang dari kapal TB KT Sepaku yang berhasil menahan tongkang di area Sungai Keledang.
Dari hasil penyelidikan awal, tali towing yang putus berukuran Chir 12.
Tongkang berukuran 300 feet jumbo itu membawa muatan sekitar 9.000 MT batu bara, dari Jetty Fajar Muara Pahu menuju Muara Jawa.
"Kami masih dalami apakah ada unsur kelalaian. Semua pihak terkait sudah kami minta klarifikasi, termasuk agen kapal PT SKA dan perusahaan pemilik TB Liberty 7, PT Energy Samudra Logistic," tegas Rachmat.
Sementara itu, kondisi Jembatan Mahakam Lama pasca-insiden tabrakan itu sudah didokumentasikan oleh tim Polairud.
"Tidak ada kerusakan struktural parah dari pengamatan kasat mata, tapi tentu harus ada pemeriksaan teknis dari dinas terkait," tambah Rachmat.
Pihaknya juga mengimbau seluruh operator kapal di Mahakam untuk lebih waspada, terutama saat arus sungai kencang dan saat menunggu proses buka tutup jembatan.
"Jangan abaikan kondisi cuaca, arus, dan kondisi kapal. Keselamatan itu utama," pungkasnya.
(wan)