Parlementaria

Sosialisasi Wawasan Kebangsaan, Henry Pailan: Kemajemukan Bangsa Harus Dijaga

Selasa, 1 November 2022 12:17

Wawasan kebangsaan perlu terus digelorakan kepada seluruh kelompok masyarakat. Khususnya tentang konsep kebangsaan mengenai 4 Konsesus Nasional yang meliputi Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI.

BONTANG – Anggota DPRD Kaltim Henry Pailan menggelar sosialisasi wawasan kebangsaan di Gedung Serba Guna Gereja GPIB Jemaat Sumber Kasih, Jl. Alexander RT 10 Kelurahan Berbas Tengah, Kecamatan Bontang Selatan, Bontang, Sabtu (29/10/2022).

Henry Pailan mengatakan bahwa sosialisasi tersebut merupakan agenda Kedewanan dalam upaya untuk eningkatkan semangat nasionalisme di tengah-tengah masyarakat.

Disebunya bahwa edukasi akan semangat kebangsaan harus terus digelorakan ditengah menguatnya indikasi melemahnya wawasan kebangsaan yang dapat diperhatikan dalam fenomena seperti munculnya semangat primordialisme.

Sebagai bangsa yang berbhineka tunggal ika kata politikus Partai Gerindra ini, semua stakeholder perlu menggali kembali sejarah serta makna dari semangat kebangsaan.

"Ini sangat penting untuk dilakukan. Mengingat masih banyak tindakan intoleransi hingga keinginan mengganti ideologi negara,"pasalnya.

“Kita adalah bangsa yang terdiri dari beragam latar belakang yang disatukan dengan semangat nasionalisme. Semangat itu yang harus terus ditanamkan di tengah-tengah kehidupan berbangsa dan bernegara,"sambungnya lagi.

Dalam kesempatan tersebut, Henry Pailan berpesan bahwa kemajemukan bangsa ini harus terus dijaga dan dipelihara sebagai modal sosial dan sumber kekayaan bangsa. Demikian pula dengan kehadiran bhineka tunggal ika. Sebab Bhineka tunggal ika sebagai doktrin dan kesepakatan nasional.

"Ini harus dipertahankan demi kelangsungan hidup bangsa dalam menghadapi dinamika perubahan global,”imbuhnya.

Dirinya juga mengingatkan bahwa globalisasi memiliki tantangan tersendiri bagi keragaman. Memudarnya nilai luhur budaya bangsa akibat dari pengaruh globalisasi yang tidak di filter dengan baik. Apalagi radikalisme pro kekerasan hingga terorisme juga masih belum sepenuhnya hilang dari Indonesia.

Menurutnya, faham-faham tersebut hanya bisa dihilangkan jika seluruh lapisan masyarakat memahami nilai-nilai yang sudah diwariskan oleh para pendahulu.

Selain itu, ia juga menyoroti peran media sosial yang sejauh ini juga masih sangat rawan dengan penyebaran berita hoax.

"Masyarakat wajib berhati-hati saat mengunduh atau membagikan berita yang belum bisa dipastikan kebenarannya,"pungkasnya.

(Fran)

Tag

MORE