ARUSBAWAH.CO, SAMARINDA - Pemberlakukan kartu pembelian gas elpiji 3 kilogram atau dikenal gas melon akan dilakukan Pemkot Samarinda.
Adanya niat pemerintah untuk memberlakukan kartu pembelian ini pun juga dapatkan respon dari masyarakat.
Beberapa ada yang setuju. ragu, serta mempertanyakan pula terkait kartu pembelian untuk gas elpiji 3 kilogram itu.
Warga yang beri respon salah satunya adalah Diana, yang bealamatkan di Kelurahan Masjid Samarinda Seberang.
Diana setuju akan diberlakukannya kartu pembelian itu.
"Saya setuju aja sih, supaya enak kita, gak capek-capek keliling cari," katanya sebagaimana dilansir Arusbawah.co dari Tribunkaltim, Selasa (11/6/2024).
Ada pula Ria, warga Kelurahan Air Putih yang justru ungkap keraguan.
"Kalau ya sebenarnya mau aja, tapi takutnya pas mau beli malah gak ada, karena saya juga jualan kecil-kecilan ini gaktau kapan waktunya habis. Mau keluar beli juga agak susah," ungkapnya.
Pihak lain, yakni Sinta, warga Sentosa Samarinda.
Soal pemberlakukan kartu, ia justru merasa malah menambah pekerjaan pemerintah.
"Ya ini kan artinya ada tambah kerjaan. Sementara kerjaan awal kan pemerintah harusnya memastikan ketersediaan itu selalu ada," ucapnya.
Ia sampaikan, dirinya setuju saja, asalkan ada jaminan jika gas melon itu terus ada suplainya, saat kartu pembelian itu diberlakukan.
"Ya, kalau itu saya setuju. Jangan seperti kejadian bensin yang terus-terusan antri, meskipun sudah ada langkah-langkah yang dilakukan pemerintah," ucapnya.
Lebih lanjut, niatan Pemkot Samarinda untuk memberlakukan kartu pembelian gas melon ini akan diperuntukkan bagi keluarga miskin.
Belum diketahui, berapa banyak kartu pembelian yang nantinya akan dikeluarkan Pemkot Samarinda, serta bagaimana proses sosialisasi program ini kepada masyarakat.
Akan tetapi, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Samarinda, Marnabas Patiro sampaikan bahwa dalam waktu dekat, sosialisasi akan dilakukan.
"Agar semua bisa berjalan sesuai dengan peraturan," kata Marnabas. (pra)