ARUSBAWAH.CO - Sejumlah orang tua mengeluhkan kebijakan yang akan diambil Polda Kaltim, yang akan menunda program beasiswa bagi anggota Polri tahun ini.
Lantaran resah, para orang tua melaporkan hal ini kepada Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Biro Hukum TRC PPA Sudirman mengatakan, ia mendapatkan keluhan dari sejumlah orang tua yang resah, bahwa program beasiswa akan ditunda.
"Anak mereka telah mengikuti tes atau seleksi untuk kemudian diterima sebagai mahasiswa di universitas kesehatan di Kota Samarinda. Program beasiswa ini memang telah disepakati bersama-sama antara Polda Kaltim dengan Poltekkes Kemenkes Kaltim. Akan tetapi, timbul keresahan orang tua, karena adanya wacana pemberhentian beasiswa tersebut," ucap Sudirman, Kamis (8/8/2024).
Keresahan dari sejumlah orang tua, pasalnya telah mengeluarkan biaya untuk keperluan selama masa tahapan seleksi, dan anak-anak mereka telah selesai mengikuti sejumlah tahapan, dan dinyatakan lolos sebanyak 35 anggota Polri sebagai mahasiswa di universitas kesehatan.
"Orang tua ini belum mengetahui secara pasti pemberhentian program beasiswa ini. Yang mereka ketahui, anak-anak yang lolos akan dikembalikan ke wilayah asal mereka," ujarnya.
Sebagai informasi, program beasiswa ini telah diberikan kepada anggota Polri sebanyak empat kali.
Menanggapi hal tersebut, Kapolda Kaltim Irjenpol Nanang Avianto membenarkan, akan ada penundaan program beasiswa yang ke-empat ini.
Irjenpol Nanang Avianto menyampaikan, program beasiswa tersebut bekerjasama dengan Poltekkes Kemenkes Kaltim. Dan program beasiswa tersebut sudah berjalan sejak tahun 2014.
"Di tahun 2014 dan 2015 sudah ada sebanyak 50 anggota Polri yang telah selesai belajar. Saat ini untuk personil Polda Kaltim sebagai penerima beasiswa ada sebanyak 14 orang. Jika lancar, maka 14 orang ini akan menyelesaikan pendidikannya dua tahun lagi," kata Irjenpol Nanang Avianto.
Ia membeberkan alasan dari ditundanya beasiswa tersebut, yakni adanya kepentingan operasional dalam menghadapi Pilkada serentak 2024.
"Selain menjelang Pilkada 2024, juga pembangunan IKN yang juga memerlukan kehadiran personil. Maka program beasiswa tahun 2024 ini ditunda dulu," tuturnya.
Kapolda Kaltim tak menghentikan permanen program beasiswa tersebut. Ia akan tetap melanjutkan kembali beasiswa, jika dua kepentingan yang membutuhkan personil Polri tersebut telah selesai.
"Kita hanya memerlukan kehadiran personil Polri. Yang mana saat ini Pembangunan IKN sangat membutuhkan anggota Polri. Kami akan melanjutkan program beasiswa untuk anggota Polri ini. Namun, untuk waktunya akan kami informasikan lagi," tandasnya. (nit)
