KUKAR, Arusbawah.co – Dewan Penasehat Perhimpunan Pengusaha Jasa boga Indonesia (PPJI) Kutai Kartanegara (Kukar), Ely Hartati Rasyid optimis Kuliner daerah akan menggeliat saat dimulainya pembangunan IKN Nusantara.
Elly optimis karena dalam pembangunan sarana dan prasarana fisik IKN nantinya akan hadir jutaan orang di Kaltim. Tentu akan berdampak pada UMKM lokal.
“Pelaku UMKM yang ada di PPJI Kukar sangat termotivasi untuk berusaha,"kata Ely dikonfirmasi Senin 11 Juli 2022, di warung Bebakaran miliknya.
Baca juga:
- Kawasan IKN Masih Primadona Bagi Penambang Ilegal
- Jerit Warga 3 Kecamatan di Kukar Dengan Jalan rusak, Pemkab Menanti Lelang Perbaikan Permanen
Hadirnya IKN juga berpeluang mengenalkan produk-produk khas Kukar kepada jutaan orang seperti olahan kuliner hingga fashion.
Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Dapil Kukar ini punya pengalaman sendiri, kuliner khas daerah khususnya di Kukar banyak diminati masyarakat luar Kaltim.
Dia bilang, banyak koleganya dari Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta yang suka dengan cita rasa kuliner dari Kukar seperti sate payau dan ikan Lais goreng.
Namun keberadaan jenis ikan di sungai Mahakam ada yang termasuk langka, dia menyarankan upaya budidaya dengan rekayasa teknologi di bidang perikanan bagi petani dan nelayan.
“Pemda Kukar perlu memberikan bimtek dan fasilitasnya karena para petani ikan hanya mengandalkan hasil tangkap di sungai atau danau,"tegasnya.
Selain itu, penting untuk menjaga ekosistem sungai Mahakam agar tidak tercemari limbah karena penurunan mutu baku air sungai Mahakam berdampak kepada penurunan hasil tangkapan ikan lokal.
“Selain menyelamatkan ikan, juga menyelamatkan ikonik sungai, yaitu Pesut Mahakam, ” jelasnya.
Ely menilai, sudah saatnya pelaku UMKM Kukar untuk tingkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) karena pembangunan IKN berdampak juga terhadap sektor lainnya seperti pendidikan dan fasilitas kesehatan.
Selain itu produk kuliner di kawasan penyangga IKN harus juga memperhatikan aspek kualitas, keamanan dan higienitas.
“Saat ini saja, sudah mulai kampanye konsumsi bahan pangan nonkimia. Pelaku kuliner harus memperhatikannya, ”pungkasnya.