ARUSBAWAH.CO - Kunjungan akan dilakukan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Provinsi Kaltim ke Kabupaten Kutai Barat (Kubar) untuk melihat langsung kondisi desa-desa di sana.
Dilatarbelakangai, soal masih adanya 4 desa tertinggal di Kubar berdasarkan data Indeks Desa Membangun (IDM) Kalimantan Timur tahun 2024.
Kunjungan dilakukan DPMPD Kaltim itu untuk agenda percepatan pembangunan.
Kepala Bidang Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan DPMPD Provinsi Kaltim, Aswanda, menyatakan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk memberikan solusi konkret terhadap masalah yang dihadapi desa tertinggal.
“Kami akan turun langsung ke Kutai Barat untuk melihat apa saja kebutuhan mendesak yang bisa segera diintervensi. Target kami adalah tidak ada lagi desa tertinggal di Kaltim dalam beberapa tahun ke depan,” tegasnya.
Aswanda menjelaskan bahwa salah satu hambatan terbesar bagi desa tertinggal adalah kurangnya akses infrastruktur dasar dan sumber daya manusia yang memadai.
“Kami akan memfokuskan kunjungan pada penyediaan infrastruktur, sehingga pembangunan bisa dilakukan lebih merata. Desa tertinggal ini harus segera naik level menjadi berkembang atau bahkan maju,” jelasnya.
Dari tujuh kabupaten di Kalimantan Timur, Kutai Barat menjadi satu-satunya daerah yang masih memiliki desa tertinggal.
Diketahui, 4 desa tertinggal terdapat di Kecamatan Bongan, Kubar yaitu Desa Deraya, Desa Lemper, Desa Tanjung Soke dan Desa Gerunggung.
“Bahkan di Desa Gerunggung itu memiliki nilai ekonomi, penduduk disana memiliki ternak sapi, namun untuk menjual mereka kesulitan karena akses jalan yang rusak,” ujarnya.
Meski demikian, secara keseluruhan, Kabupaten Kutai Barat telah menunjukkan kemajuan dengan 59 desa masuk kategori mandiri, 86 desa masuk kategori maju dan 41 desa berkembang.
“Kami optimis dengan kerja sama yang baik antara pemerintah kabupaten dan provinsi, desa tertinggal di Kutai Barat akan mampu bertransformasi ke arah yang lebih baik,” kata Aswanda. (adv)