ARUSBAWAH.CO - Warga Samarinda dibuat resah oleh beredarnya informasi dugaan penyerangan antar kelompok warga di kawasan Padaelo, Samarinda Seberang.
Pesan-pesan bernada ancaman itu tersebar luas melalui grup WhatsApp sejak Senin malam (5/5/2025).
Dalam salah satu pesan beredar yang didapatkan redaksi Arusbawah.co, disebutkan peringatan agar warga tidak melintas di beberapa kawasan tertentu saat malam hari.
"Malam ini jangan lewat Unmul, Pramuka, Gelatik di atas jam 10 atau 11, Padaelo vs Lambung," bunyi pesan tersebut.
Informasi itu menyebutkan adanya rencana pembalasan antara kelompok warga dari Padaelo dan warga Lambung Mangkurat.
"Katanya warga Padaelo mau membakar di Jalan Lambung, Lambung mau membalas, siapa tahu pas ada perkelahian antara anak Padaelo vs anak Lambung," lanjut pesan itu.
Beredar juga pesan lain yang menambah kepanikan dengan klaim keberadaan senjata tajam hingga senjata api.
"Info ya guys malam ini jangan keluar malam ini di sekitaran SMD Seberang Padaelo lagi ada penyerangan antara warga Lambung dan Padelo," tulis pesan lainnya.
"Dampak dari pembunuhan kemarin malam di Crownse. Banyak yang bawa samurai, mandau, panah, ada juga senpi, baku tembak," lanjut isi pesan yang sama.
Tak hanya itu, muncul pula informasi bahwa polisi jadi sasaran kemarahan kelompok tertentu.
"Katanya mereka sekarang mau nyerang Polres karena Polres menghalangi anak-anak Panaelo yang mau nyerang ke Lambung."
"Aku tadi lewat pas mau salat Isya, tapi nggak terlalu memperhatikan. Rencananya Lambung mau dibakar, tapi dicegah polisi, sekarang justru Polres yang mau diserang," isi pesan itu.

Isu itu diduga merupakan buntut dari insiden penembakan di Tempat Hiburan Malam (THM) di Jalan Imam Bonjol beberapa waktu lalu.
Dalam kasus itu, satu orang berinisial DI tewas akibat luka tembak di sekujur tubuh.
Meski para pelaku pembunuhan sebanyak 9 orang telah ditangkap polisi kurang dari 24 jam setelah kejadian, suasana di masyarakat dinilai belum sepenuhnya kondusif.
Kepolisian juga sudah menggelar konferensi pers pada Senin siang (5/5/2025) terkait penangkapan 9 pelaku penembakan.
Dari pantauan redaksi Arusbawah.co isu penyerangan justru muncul beberapa jam kemudian, pada Senin malam.
Situasi makin tidak menentu dengan beredarnya himbauan berupa pesan suara yang meminta anak-anak muda tidak keluar malam.
Beberapa kawasan disebutkan secara spesifik sebagai wilayah rawan dan berpotensi konflik.
Dalam pesan itu juga disebut bahwa penyerangan dilakukan dengan senjata tajam hingga racun.
Bahkan disebutkan pula ada kelompok yang membawa panah beracun dan ingin menyerang markas polisi.
Merespons keresahan itu, pihak kepolisian memastikan bahwa situasi di lapangan terkendali.
Saat diminta tanggapan oleh redaksi Arusbawah.co Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Hendri Umar melalui PS Kasi Humas Polresta Samarinda, Ipda Ramli P Sianturi, menyampaikan kondisi masih aman.
"Saat ini situasi di Padaelo dalam keadaan aman mulai tadi malam hingga sekarang," ujar Ipda Ramli P Sianturi, Selasa (6/5/2025).
Ramli menjelaskan bahwa Polsek Samarinda Seberang langsung bertindak setelah mendengar kabar adanya isu penyerangan.
Langkah cepat dilakukan berupa patroli di titik-titik yang dianggap rawan.
"Tadi malam ada isu, antisipasi dari pihak kepolisian Polsek Samarinda Seberang sudah dilakukan. Setelah mendengar berita tersebut, kami langsung patroli di daerah yang dianggap rawan untuk mengantisipasi," jelasnya.
Patroli dilakukan sepanjang malam untuk memastikan tidak ada pergerakan kelompok massa.
Polisi juga melakukan pendekatan ke warga agar tidak terpancing isu yang belum jelas kebenarannya.
Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan informasi dari sumber tidak resmi.
Terutama yang hanya beredar di WhatsApp tanpa konfirmasi kebenaran.
"Pesan WA ini kan belum bisa dipastikan dari siapa, jadi belum bisa dipastikan kebenarannya. Tapi tetap kita waspada karena takutnya dengan kejadian yang terjadi kemarin," kata Ramli.
Kepolisian menyadari bahwa informasi hoaks dapat memperkeruh situasi dan memperbesar potensi konflik.
Oleh karena itu, polisi meminta masyarakat tetap siaga menghadapi segala kemungkinan.
"Kita dari kepolisian tetap waspada dengan ada isu-isu miring, termasuk isu WA yang beredar di grup-grup tersebut," pungkasnya.
(wan)
