ARUSBAWAH.CO - Sudah hampir sebulan sejak Pertamina Patra Niaga menjanjikan layanan perbaikan kendaraan berupa bengkel imbas bahan bakar bermasalah, namun realisasinya masih belum jelas. DPRD Kalimantan Timur pun mulai angkat suara.
Ini disuarakan Wakil Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Sapto Setyo Pramono.
Sapto Setyo Pramono menyebut bahwa layanan tersebut rencananya akan dibuka di seluruh kabupaten/kota. Tapi hingga kini, ia menilai informasi yang diterima masih minim, terutama terkait mekanisme pengajuan dan syarat klaim.
“Katanya sudah mulai di Bontang, Balikpapan, dan Samarinda. Tapi pelaksanaannya sejauh mana? Aturannya apa saja? Itu yang masih buram,” ujar Sapto kepada awak media via sambungan telepon, pada Selasa (6/5/2025).
Ia juga mengingatkan soal potensi penyalahgunaan layanan oleh pihak-pihak yang tidak benar-benar mengalami kerusakan akibat BBM bermasalah. Maka, validasi data dan bukti kerusakan harus diperketat.
“Harus ada bukti konkrit. Misalnya beli di SPBU mana, tanggal dan jam berapa, dan mobil rusak setelah menempuh jarak tertentu. Harus ada catatan resmi,” jelas politisi Golkar tersebut.
Meski ada dorongan untuk menindaklanjuti janji Pertamina, Sapto menyebut belum ada agenda pemanggilan ulang terhadap pihak perusahaan.
“Kita belum jadwalkan pemanggilan. Tapi kami pasti evaluasi pelaksanaannya. Masih banyak juga isu lain yang butuh perhatian, seperti soal sawit dan ekonomi daerah,” pungkasnya.
Sebelumnya, diberitakan Arusbawah.co, PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Samarinda sempat menyatakan kesiapannya membuka bengkel gratis di 10 kabupaten dan kota terdampak.
Hal itu disampaikan langsung, Manager Retail Sales Region Kalimantan Pertamina Patra Niaga, Addieb Arselan saat diwawancara redaksi Arusbawah.co usai rapat dengar pendapat (RDP) di DPRD Kaltim pada Rabu (9/4/2025) lalu.
Addieb Arselan menyampaikan bahwa pembukaan bengkel itu merupakan bentuk kepedulian terhadap konsumen setia Pertamina.
"Ya jadi gini ya teman-teman media, sebagai bentuk kepedulian Pertamina terhadap semua konsumen di Kalimantan Timur, kami akan membuka layanan pemeriksaan di bengkel-bengkel resmi sesuai dengan mereknya," ujarnya kepada wartawan.
Namun, saat itu, belum ada kejelasan pasti kapan bengkel-bengkel itu akan mulai beroperasi.
Addieb beralasan pihaknya masih perlu melakukan pembicaraan teknis dengan jaringan bengkel di masing-masing wilayah di Kaltim.
“Mohon bersabar, kami lakukan pembicaraan dulu dengan pihak bengkel. Jangan sampai masyarakat datang tapi belum ada koordinasi, bisa miskomunikasi nanti,” katanya. (adv)