ARUSBAWAH.CO - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di Kaltim menjadi momen krusial untuk menentukan arah pembangunan di masa depan terutama tonggak penting dalam menciptakan Kalimantan Timur yang lebih maju, sejahtera, dan berdaya saing di masa depan.
Namun, antusiasme masyarakat pada Pilkada kali ini mendapat perhatian khusus dari Anggota DPRD Kaltim, Fuad Fakhruddin yang biasa disapa Fuad ini, menyoroti sejumlah kendala dan dinamika pelaksanaan.
Fuad menemukan tantangan yang dihadapi warga, terutama terkait penggabungan TPS yang dinilai kontraproduktif.
“Beberapa TPS berada cukup jauh dari pemukiman warga. Hal ini menyulitkan masyarakat, terutama yang tidak memiliki kendaraan pribadi, untuk datang memberikan suara,” ungkap Fuad pada Rabu (27/11/2024) usai mencoblos di TPS 10 Kelurahan Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang.
Ia menegaskan pentingnya evaluasi di masa mendatang agar pelaksanaan Pilkada lebih efektif.
Fuad melihat adanya penurunan antusiasme dibandingkan pemilu sebelumnya, namun ia tetap optimis angka partisipasi dapat mencapai lebih dari 50 persen karena pentingnya masyarakat semakin sadar pentingnya masyarakat berkontribusi dalam memilih pemimpin yang mampu membawa perubahan positif bagi daerah ini.
“Jika partisipasi masyarakat menurun, tentu hasil pemilu tidak sepenuhnya merepresentasikan keinginan rakyat. Kita harus memastikan proses ini mempermudah, bukan menyulitkan,” jelasnya.
Terkait kepemimpinan yang diharapkan, Fuad mengapresiasi kinerja pemimpin sebelumnya, khususnya Wali Kota Samarinda, Andi Harun, dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan APBD.
“Kami berharap pemimpin yang terpilih nantinya mampu melanjutkan program-program yang sudah berjalan baik serta menyelesaikan pekerjaan yang belum tuntas,” katanya.
Ia juga menegaskan komitmen DPRD untuk mengawal program yang berpihak pada rakyat.
“Pemimpin yang terpilih harus mampu merealisasikan janji kampanyenya demi kesejahteraan masyarakat. Kami di DPRD siap memastikan itu berjalan,” pungkasnya. (adv)